
fitur layar sentuh (ist)
Saat pertama melihat kamera saku ini dari depan, rasanya tidak ada yang berubah dari design maupun sudut-sudut khas yang dimiliki generasi IXUS sebelumnya. Namun saat membaliknya, bentangan layar sebesar 3 inchinya yang kini terasa lega, seolah menuntun pengguna untuk segera menekan tombol 'on' kamera saku ini, untuk mengetahui fitur terbaru apa saja yang ada di dalamnya.
Tombol 'on' yang berbentuk mungil ini masih terletak di sisi kanan atas. Disebelahnya pun terdapat tombol untuk mengganti video/foto/auto. Benar saja, penasaran akan fitur apa yang ditawarkan IXUS 200 IS, detikINET menyalakan tombol 'on' tersebut.
Saat kamera menyala, detikINET baru menyadari ada yang sedikit janggal dengan kamera ini. Ternyata kamera ini masih memiliki 3 jenis panel tombol di sisi kanan LCD. Sungguh jauh dari bayangan awal, bahwa produk IXUS pertama yang digadang-gadang berlayar sentuh, ternyata masih memiliki tombol fisik manual, sehingga terkesan nanggung.
Kekecewaan pun sedikit terobati. Pasalnya saat menjajal pengoperasian kamera, ikon-ikon yang simple dan menarik memudahkan pengguna dalam memilih preset yang ada.
Selain itu, design bodynya yang berbalut metal-cover dengan sapuan warna cat metalik makin menambah keindahan IXUS 200 IS, saat ditenteng kemanapun. Di sisi kanan body kamera terdapat port HDMI output, serta port A/V out. Sayang Canon tidak menambahkan kabel HDMI dalam box IXUS 200 IS, sehingga pengguna terpaksa harus membelinya secara terpisah.
Performa Foto dan Video
Dalam benak detikINET, IXUS 200 IS sedikit terkesan 'kurang ajar' terhadap 'saudara lain kasta' dari Canon saat pertama dirilis. Mengapa? Karena kamera mungil yang lebih ditujukan bagi pasar simple & stylish ini, mengusung resolusi sebesar 12 MP. Padahal di hari lahir yang sama, seri Power Shot terbaru yakni G11 dan S90 yang ditujukan bagi pengguna yang sedikit lebih advanced, hanya memiliki resolusi sebesar 10 MP. Mungkin ini adalah suatu alasan, mengapa kamera saku seri terbaru IXUS ini terasa spesial dan layak dimiliki.
Berbekal prosesor DIGIC 4 besutan Canon, IXUS 200IS ini juga dilengkapi dengan optical stabilization. Alhasil jika pengguna melakukan zooming hingga 5x dengan sedikit gerakan, lensa tetap bisa menangkap fokus secara jelas. Canon mengklaim ini adalah salah satu keunggulan prosesor DIGIC 4. Di samping image processingnya lebih cepat dari versi terdahulu, Canon juga menambahkan kemampuan noise reduction dalam ISO yang lebih tinggi, serta fitur face detection yang jauh lebih baik.
Benar saja, saat detikINET mencoba memotret motor yang sedang berjalan di siang hari dari belakang, kepintaran prosesor DIGIC 4 serta kekuatan lensa IXUS 200IS benar-benar teruji. Alhasil plat-nomor motor tersebut terfoto secara jelas. Padahal motor tersebut dipacu dengan kecepatan sekitar 40 km/jam.
Sementara saat detikINET mencoba kemampuan face detection, kamera ini mampu mendeteksi wajah seorang balita dari kejauhan sekitar 8 meter. Saat anak tersebut lari ke kiri dan kanan, fokus pun tetap bisa mengikuti. Padahal kondisi cahaya dalam ruangan terbilang minim.
Ditilik dari sisi perekaman video, IXUS 200 IS mampu merekam video dengan kualitas HD pada 720p dengan 30fps tentunya. Alhasil kualitas video pun kini menjadi jernih dan tidak patah-patah. Beberapa preset video pun dirasa cukup, walau tidak ada yang terlalu spesial.
Pengoperasian Simpel
Dengan ikon dan perintah yang cukup jelas, kamera ini menjadikan pengguna yang 'malas' untuk membaca buku manual pun, bisa memahami dengan sangat cepat.
Yang paling menarik dari kamera saku ini adalah fitur selektif fokusnya dengan sistem layar sentuh. Pengguna cukup melakukan sentuhan halus pada layar kamera, mengenai objek mana yang akan diambil fokusnya. Secara otomatis, IXUS 200 IS akan segera menyeleksinya. Saat dilakukan pengujian dil uar ruangan dengan cahaya yang cukup, respon selektif fokus kamera ini termasuk cepat. Sementara saat dijajal dalam ruangan responnya juga cukup cepat. Mungkin ini adalah suatu kemajuan dari teknologi prosesor DIGIC 3, ke prosesor DIGIC 4 besutan Canon.
Kesimpulan:
Sama seperti saudaran sepupunya yakni Canon IXUS 120 IS, dengan prosesor DIGIC 4 dan lensa yang mumpuni, IXUS 200 IS sanggup mengabadikan momen, bahkan di saat minim cahaya. Design serta tombol pengoperasian touch-screen-nya pun cukup mudah, bahkan untuk orang awam sekalipun.
Calon pembeli bisa merogoh kocek sebesar Rp 4.000.000, jika ingin memiliki kamera saku berlayar sentuh pertama dari Canon ini. Sebuah harga yang relatif mahal untuk ukuran kamera saku di kelasnya. Namun sepertinya harga ini sebanding dengan kualitas yang ditawarkan.
Kelebihan:
+ Respon cepat.
+ Layar sentuh.
Kekurangan:
- Harga relatif mahal.
- Layar sentuh sedikit nanggung. ( fw / faw )
http://www.detikinet.com/read/2009/10/16/121013/1222667/406/canon-ixus-200-is-layar-sentuh-pertama-ixus
No comments:
Post a Comment