
Kehadiran sejumlah situs jejaring sosial di dunia maya mendapat respon yang semarak di kalangan anak muda. Namun, puluhan, ratusan, hingga ribuan teman online yang terjalin di di situs-situs tersebut agaknya sedikit menggeser keberadaan teman di dunia fisik.
Setidaknya inilah salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari hasil survey yang dilakukan oleh MySpace di Inggris, seperti yang dilansir dari TechRadar, Selasa (11/8/2009).
Sebuah survey yang melibatkan para remaja berusia 14-21 tahun di Inggris ini, mengungkapkan bahwa 36% dari responden mengaku lebih mudah blak-blakan tentang diri mereka melalui teknologi. Mereka lebih banyak bercerita dengan teman online daripada dengan teman 'nyata'.
Oleh karena itu, masih dari hasil survey tersebut, lebih dari sepertiga remaja di Inggris percaya bahwa teman online mereka lebih mengenal mereka daripada teman di dunia nyata. Mereka mengaku lebih mudah terbuka di dunia maya.
Akan tetapi tak selamanya kecenderungan para remaja ini menghasilkan sesuatu yang positif. Sebuah kekhawatiran pun muncul dari pihak-pihak tertentu.
Misalnya, seperti yang dikemukakan Phillip Noyes, Director of Public Policy di The National Society for the Prevention of Cruelty to Children (NSPCC).
"Teknologi telah membawa cara baru membuat pertemanan. Namun, hal ini juga membuka kemungkinan aksi penyalahgunaan. Mereka bisa dengan mudah dibohongi dan diperlakukan dengan tidak sewajarnya lewat media tersebut," papar Noyes.
No comments:
Post a Comment